Senin, 13 Maret 2017

Psikoterapi dan Konseling

A.    Definisi Psikoterapi dan Konseling
1.      Psikoterapi
Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu "Psyche" yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.
Psikoterapi adalah proses difokuskan untuk membantu Anda menyembuhkan dan konstruktif belajar lebih banyak bagaimana cara untuk menangani masalah atau isu-isu dalam kehidupan Anda. Hal ini juga dapat menjadi proses yang mendukung ketika akan melalui periode yang sulit atau stres meningkat, seperti memulai karier baru atau akan mengalami perceraian (hariyanto, 2010).

2.      Konseling
Menurut Schertzer dan Stone (1980), konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.
Menurut Jones (1951), konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan. Dimana ia diberi panduan pribadi dan langsung dalam pemecahan untuk lkien. Konseling harus ditujukan pada perkembangan yang progresif dari individu untuk memecahkan masalah-masalahnya sendiri tanpa bantuan.
Menurut A.C. English dalam Shertzer & Stone (1974), konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien) membuat interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.
      
B.     Perbedaan Antara Psikoterapi Dengan Konseling
Apabila kita tinjau dari definisi kedua permbahasan tersebut konseling menurut menurut Wolberg (1967 dalam Phares dan Trull 2001), mengungkapkan bahwa psikoterapi merupakan suatu bentuk perlakuan atau tritmen terhadap masalah yang sifatnya emosional. Dengan tujuan menghilangkan simptom untuk mengantarai pola perilaku yang terganggu serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang positif.
Sedangkan menurut Schertzer dan Stone (1980), konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.
Dari dua definisi di atas kita bisa tarik kesimpulan mengenai dua pembahasan tersebut bahwa psikoterapi lebih terfokus pada treatment terhadap masalah sifatnya emosional dan juga lebih dapat diandalkan pada klien yang mengalami penyimpangan dan juga lebih berusaha untuk menghilangkan simptom-simptom yang di anggap mengganggu dan lebih mengusahakan agar klien dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian ke arah yang positif.
Sedangkan konseling lebih terfokus pada interaksi antara konselor dan konseli dan lebih mengutamakan pembicaraan serta komunikasi non verbal yang tersirat ketika proses konseli berlangsung dan semacam memberikan solusi agar konseling dapat lebih memahami lingkungan serta mampu membuat keputusan yang tepat dan juga nantinya konseli dapat menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya.
Perbedaan konseling dan psikoterapi didefinisikan oleh Patterson (1973) dan Pallone (1977) yang dikutip oleh Thompson dan Rudolph (1983), sebagai berikut:
PSIKOTERAPI
KONSELING
Pasien
Klein
Gangguan serius
Pasien
Masalah kepribadian dan mengambil keputusan
Masalah: jabatan, pendidikan,dbs
Berhubungan dengan penyembuhan
Berhubungan dengan pencegahan
Lingkungan medis
Lingkungan pendidikan dan non medis
Berhubungan dengan ketidaksadaran
Berhubungan dengan ketidaksadaran
Metode penyembuhan
Metode pendidikan

C.     Berdasarkan Tujuan
Menurut Hans dan MacLean (1995) konseling menitikberatkan pada upaya pencegahan agar tidak terjadi penyimpangan. Konseling bertujuan untuk membantu seseorang menghadapi tugas-tugas perkembangan, contohnya remaja yang menghadapi masalah seks. Sedangkan psikoterapi menyembuhkan penyimpangan yang terjadi baru melakukan pencegahan agar penyimpangan itu tidak timbul kembali. Dapat dikatakan bahawa psikoterapi bertujuan untuk menyembuhkan.
Menurut Mowrer (1953) konseling mengatasi orang yang mengalami kecemasan normal. Sedangkan psikoterapi mengatasi orang yang mengalami gangguan kecemasan.
Tyler (1961) berpendapat bahwa konseling berhubungan dengan proses bantuan terhadap klien agar menumbuhkan identitas, sedangkan psikoterapi melakukan perubahan pada struktur dasar perkembangannya.
Stefflre & Grant (1972) mengatakan tujuan konseling terbatas hanya mempengaruhi perkembangan seseorang dengan situasi sesaat sedangkan psikoterapi tidak hanya memperhatikan sekarang, melainkan yg akan datang.
Blocher (1996) merumuskan perbedaan antara keduanya sebagai berikut :
Pada konseling : developmental – educative – preventive.
Pada psikoterapi : remediative – adjustive – therapy.
Dari berbagai pandangan tokoh diatas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan psikoterapi dan konseling dilihat dari tujuannya adalah psikoterapi untuk menyembuhkan, merubah seseorang yang telah mengalami masalah untuk jangka waktu yang panjang. Sedangkan konseling bertujuan untuk mencegah seserang mengalami masalah serta membantu seseorang untuk menemukan identitas dirinya yang sebenar-benarnya.

Sumber:
Gunarsa, S.D. (1996). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : Gunung Mulia

sintak.unika.ac.id/staff/blog/uploaded/5811995183/files/konseling&psikoterapi.ppt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar