A. Definisi
Psikoterapi dan Konseling
1.
Psikoterapi
Psikoterapi
adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan
dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy)
berasal dari dua kata, yaitu "Psyche"
yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan.
Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi
mental, atau terapi pikiran.
Psikoterapi adalah
proses difokuskan untuk membantu Anda menyembuhkan dan konstruktif belajar
lebih banyak bagaimana cara untuk menangani masalah atau isu-isu dalam
kehidupan Anda. Hal ini juga dapat menjadi proses yang mendukung ketika akan
melalui periode yang sulit atau stres meningkat, seperti memulai karier baru
atau akan mengalami perceraian (hariyanto, 2010).
2.
Konseling
Menurut Schertzer dan Stone (1980), konseling adalah
upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara
konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu
membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya
sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.
Menurut Jones (1951), konseling adalah kegiatan dimana
semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah
tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan. Dimana ia diberi panduan
pribadi dan langsung dalam pemecahan untuk lkien. Konseling harus ditujukan
pada perkembangan yang progresif dari individu untuk memecahkan
masalah-masalahnya sendiri tanpa bantuan.
Menurut A.C. English dalam Shertzer & Stone (1974),
konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien) membuat
interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana,
atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.
B. Perbedaan
Antara Psikoterapi Dengan Konseling
Apabila
kita tinjau dari definisi kedua permbahasan tersebut konseling menurut
menurut Wolberg (1967 dalam Phares dan Trull 2001), mengungkapkan bahwa
psikoterapi merupakan suatu bentuk perlakuan atau tritmen terhadap masalah yang
sifatnya emosional. Dengan tujuan menghilangkan simptom untuk mengantarai pola
perilaku yang terganggu serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi
yang positif.
Sedangkan
menurut Schertzer dan Stone (1980), konseling adalah upaya membantu individu
melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar
konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan
menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa
bahagia dan efektif perilakunya.
Dari
dua definisi di atas kita bisa tarik kesimpulan mengenai dua pembahasan
tersebut bahwa psikoterapi lebih terfokus pada treatment terhadap masalah
sifatnya emosional dan juga lebih dapat diandalkan pada klien yang mengalami
penyimpangan dan juga lebih berusaha untuk menghilangkan simptom-simptom yang
di anggap mengganggu dan lebih mengusahakan agar klien dapat meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan kepribadian ke arah yang positif.
Sedangkan
konseling lebih terfokus pada interaksi antara konselor dan konseli dan lebih
mengutamakan pembicaraan serta komunikasi non verbal yang tersirat ketika
proses konseli berlangsung dan semacam memberikan solusi agar konseling dapat
lebih memahami lingkungan serta mampu membuat keputusan yang tepat dan juga
nantinya konseli dapat menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya.
Perbedaan
konseling dan psikoterapi didefinisikan oleh Patterson (1973) dan Pallone (1977)
yang dikutip oleh Thompson dan Rudolph (1983), sebagai berikut:
PSIKOTERAPI
|
KONSELING
|
Pasien
|
Klein
|
Gangguan serius
|
Pasien
|
Masalah kepribadian dan mengambil keputusan
|
Masalah:
jabatan, pendidikan,dbs
|
Berhubungan dengan penyembuhan
|
Berhubungan
dengan pencegahan
|
Lingkungan medis
|
Lingkungan
pendidikan dan non medis
|
Berhubungan dengan ketidaksadaran
|
Berhubungan
dengan ketidaksadaran
|
Metode penyembuhan
|
Metode
pendidikan
|
C. Berdasarkan
Tujuan
Menurut
Hans dan MacLean (1995) konseling menitikberatkan pada upaya pencegahan agar
tidak terjadi penyimpangan. Konseling bertujuan untuk membantu seseorang
menghadapi tugas-tugas perkembangan, contohnya remaja yang menghadapi masalah
seks. Sedangkan psikoterapi menyembuhkan penyimpangan yang terjadi baru
melakukan pencegahan agar penyimpangan itu tidak timbul kembali. Dapat
dikatakan bahawa psikoterapi bertujuan untuk menyembuhkan.
Menurut
Mowrer (1953) konseling mengatasi orang yang mengalami kecemasan normal.
Sedangkan psikoterapi mengatasi orang yang mengalami gangguan kecemasan.
Tyler
(1961) berpendapat bahwa konseling berhubungan dengan proses bantuan terhadap
klien agar menumbuhkan identitas, sedangkan psikoterapi melakukan perubahan
pada struktur dasar perkembangannya.
Stefflre
& Grant (1972) mengatakan tujuan konseling terbatas hanya mempengaruhi
perkembangan seseorang dengan situasi sesaat sedangkan psikoterapi tidak hanya
memperhatikan sekarang, melainkan yg akan datang.
Blocher (1996)
merumuskan perbedaan antara keduanya sebagai berikut :
Pada
konseling : developmental – educative –
preventive.
Pada
psikoterapi : remediative – adjustive –
therapy.
Dari berbagai pandangan tokoh diatas,
dapat disimpulkan bahwa perbedaan psikoterapi dan konseling dilihat dari
tujuannya adalah psikoterapi untuk menyembuhkan, merubah seseorang yang telah
mengalami masalah untuk jangka waktu yang panjang. Sedangkan konseling
bertujuan untuk mencegah seserang mengalami masalah serta membantu seseorang
untuk menemukan identitas dirinya yang sebenar-benarnya.
Sumber:
Gunarsa,
S.D. (1996). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : Gunung Mulia
sintak.unika.ac.id/staff/blog/uploaded/5811995183/files/konseling&psikoterapi.ppt